Tiga Hal yang dapat Saya Ambil dari Kasus Ahok


Entah, tiba-tiba saya ingin menulis ini, hal-hal yang dapat saya ambil dari kasus Ahok, setidaknya untuk mengingatkan diri saya pribadi. Beberapa hari bahkan minggu belakangan ini, berbagai macam media sosial yang saya miliki penuh sesak dengan postingan-postingan tentang kasus yang sedang menyambangi Gubernur Daerah Ibu Kota itu, baik yang pro, kontra, dan bahkan tidak sedikit yang berbau provokasi.
Bagi saya, pro dan kontra adalah hal yang biasa dalam berbagai kancah tatanan kehidupan yang kita miliki. Pro dan kontra merupakan hal yang wajar, yang dapat terjadi karena perbedaan sudut pandang, keyakinan, bahkan tingkat pengetahuan yang kita miliki. Namun, kali ini saya tidak ingin membahas tentang saya berada di pihak yang mana, dan saya setuju terhadap siapa, karena sudah terlalu banyak media, blog, dan tulisan yang menjelaskan berbagai macam hal berupa ajakan, seruan, dan penjelasan terkait dengan hal itu. Oleh karena itu, saya hanya ingin memperingatkan diri saya pribadi dengan beberapa hal yang dapat saya ambil dari kasus Ahok tersebut.

Baik dalam bertindak dan berbicara

Saya juga tidak akan menjelaskan tentang bertindak baik dan berkata baik itu seperti apa. Saya yakin pembaca sudah dewasa dan tahu  mana yang baik serta mana yang buruk. Namun perlu diperhatikan, kadang ada beberapa hal yang di mata orang lain baik, di mata kita buruk, dimana hal ini juga berlaku sebaliknya. Oleh karena itu, saat sedang atau akan berbicara maupun bertindak sebaiknya kita pikirkan terlebih dulu dengan bijak. Ada hal yang harus dipertanggungjawabkan di masa selanjutnya.
Sebagai contoh kasus ini. Terlepas dari kebenaran yang terdapat pada kasus Ahok tersebut, namun dengan adanya kasus tesebut setidaknya pro dan kontra bermunculan dimana-mana, bahkan aksi damai juga muncul sebagai akibatnya. Dari sini kita dapat mengambil hikmah bahwa sebenarnya apapun yang kita sampaikan baik dalam bentuk perkataan ataupun perbuatan sebenarnya ada yang mengawasinnya. Dalam kasus Ahok mungkin hanya manusia, tapi dalam kehidupan kita ini Sang Pencipta pun akan meminta pertanggungjawaban kita.
Oleh karena itu, berkata dan bertindak secara hati-hati adalah salah satu hal yang dapat saya ambil dari kasus Ahok tersebut.  Bagi saya yang temperamental, fakta ini cukup membuat saya untuk mulai belajar bertindak secara bijak dan berkata secara santun dalam menjalani kehidupan ini.

Bijak dalam membagikan informasi

Terdapat hal yang cukup menarik dari adanya kasus Ahok.  Seperti yang dijelaskan sebelumnya,  berbagai macam media sosial diisi oleh tulisan, gambar, dan konten-konten yang berkaitan dengan kasus tersebut. Tak sedikit orang pun jenuh, dan bahkan mulai meng-unfollow teman media sosialnya, serta ada beberapa orang yang meng-unfriend teman media sosial miliknya. Di salah satu kasus, bahkan terdapat seorang anak yang meng-unfollow bapaknya, gegara sang bapak sering membagikan informasi yang tidak jelas asalnya.
Ada baiknya sebelum membagikan atau mem-posting informasi, kita mengolah lebih mendalam informasi tersebut, baik untuk kebenarannya, kemanfaatannya, atau dampak yang ditimbulkan dari informasi tersebut. Karena - mungkin akan mirip dengan bahasan sebelumnya namun lebih spesifik - informasi yang kita sampaikan juga akan memberikan dampak yang cukup besar bagi pembaca setia kita.
Kalau informasi yang kita sampaikan merupakan informasi yang salah, maka akan ada sebagian pembaca yang terjerumus oleh apa yang kita berikan. Kalau informasi yang kita sampaikan merupakan informasi yang bohong, maka akan ada sebagian orang yang terbohongi oleh informasi tersebut. Kalau informasi tersebut mengandung unsur yang memecah belah, maka akan ada sebagian pembaca yang terpecah-belah karenanya.
Cukup mendingan jika dampak yang ditimbulkan adalah unfollow dan unfriend di media sosial saja. Namun, bagaimana kalau hal tersebut membawa dampak yang cukup besar di kehidupan kita, seperti memutuskan tali persaudaraan, membuat hilangnya ikatan persahabatan, dan lain sebagainya. Maka bagi saya, membagi informasi setelah dikaji menjadi salah satu hal yang dapat saya ambil dari kasus Ahok.

Belajar lebih banyak

Bagi saya yang awam di dunia politik, buta dalam kedalaman agama, dan tak memiliki kemampuan lebih di bidang linguistik, harus belajar lebih banyak hal untuk menyimpulkan gagasan yang muncul dari kasus Ahok ini. Dari sini saya mulai sadar, bahwa kita tidak seharusnya menerima mentah-mentah informasi yang muncul dari berbagai macam media. Kita harus tahu, dengan belajar tentunya, berbagai macam hal yang tidak kita ketahui sebelum menerimanya.
Hal ini tentunya juga akan berkaitan dengan poin kedua dalam hal yang dapat saya ambil dari kasus Ahok.  Kita harus mempelajari informasi tidak hanya lebih dalam, namun sumbernya juga harus terpercaya, sebelum membagikan informasi, menulis sebuah postingan, atau berkomentar tentang suatu hal. Dan bagi saya, lebih baik diam jika kita tidak tahu informasi yang benar, dalam, dan terpercaya.


Mungkin cukup banyak orang akan berbeda pendapat dengan saya dalam mengambil beberapa hal dari kasus Ahok ini. Namun seperti yang saya tuliskan sebelumnya, pro dan kontra merupakan hal yang biasa dalam kehidupan kita. Yang pasti, kita harus saling menghargai pendapat masing-masing orang, menghormati keputusan masing-masing orang, serta mengkaji lebih dalam apa yang kita yakini. 

Banyak hal yang dapat kita perdebatkan, namun alangkah baiknya jika perdebatan itu diisi dengan saling mengoreksi diri pribadi sebelum melangkah ke level perdebatan yang lebih tinggi.
Share: